Senin, 24 Oktober 2022

untuk hatiku yang selalu dipenuhi kehangatan

bila ada lubang kecil di hatiku, hati kecilku yang baik selalu mencari sejuta cara untuk menutupnya,
dan aku yakin pasti ada sejuta bahkan tak terhingga cara untuk memenuhi hati itu.

sudah berbulan-bulan lalu ada perasaan yang tidak kupahami,
rasanya ingin bercerita kepada seseorang, tapi aku sendiri tidak paham oleh perasaan itu,
setelah aku pahami lebih dalam,
itu adalah sebuah suara kecil dari rasa khawatirku

khawatir akan ada lubang baru yang sebelumnya padahal sudah ditutup dengan hangat,
khawatir 'sesuatu' yang selalu memenuhi hati ini, hilang, bahkan susah dicari, ataupun ditemui,
khawatir dengan segala kekhawatiran yang bahkan belum terjadi.

perlahan aku paham akan apa yang aku takutkan ataupun khawatirkan,
perlahan aku mulai paham semua ini bermula dari mana.

kekhawatiran ini datang ketika aku mendapatkan sebuah kabar bahagia,
salah satu sobat karibku akan menikah dalam waktu dekat,

"tik... aku dilamar"

sebuah kalimat yang sudah kuduga bunyinya sebelum dia berkata,
karena dengan bagaimana dia memanggilku pun, aku bisa mendengarkan kebahagiaannya.

sejuta perasaan yang tidak bisa kuungkapkan,
ataupun aku pahami muncul seketika,
jelas aku ikut bahagia, tapi diluar itu aku bingung,
aku bingung harus melakukan apa.
sikapku beku, dia pun tahu,
aku masih bingung bagaimana bersikap untuk beberapa hari.

untung kamu paham.

diantara kami berempat,
hanya tersisa aku dan dia,
dan setelah dapat kabar bahagia itu, 
bila dia pergi lebih dahulu - berarti setelah ini, hanya aku yang akan sendiri?
hati kecilku yang jahat membisikkan segala kekhawatiran itu.
air mata yang tidak diundang menetes tiba-tiba di pipiku

aku tahu dan aku memahami dengan sejuta perasaanku ini,
bahwa mereka tidak akan pergi,
aku paham,
aku sudah memasuki sebuah fase dimana perasahabatan ini bukan lagi sebuah prioritas utama.

hatiku semakin kalut lagi dari hari ke hari, setelah menyadari bahwa aku sudah di fase ini.
bahkan aku mencari cara bagaimana aku keluar dari ruang kosong sepi ini,

ya, ini adalah sebuah ruang dimana aku pun bingung aku harus melakukan apa.

hari kehari,
bulan ke bulan,
aku bertanya kepada diriku sendiri
akankah aku selalu terjebak disini? 
termakan oleh rasa khawatir yang sungguh menyesakkan ini.

perlahan aku pahami lagi,
ini bukan tentang persahatan dan prioritas utamanya,
bahkan dari dulu prioritas utama adalah diri kita sendiri (dan itu pasti terjadi secara alamiah, kan)
jadi benar kalau ini bukan tentang prioritas utama,
ini adalah tentang sebuah kebutuhan.

aku butuh mereka untuk memenuhi hatiku.

hatiku yang lubang, hatiku yang luka
akan sembuh dengan sendirinya dan akan penuh karena mereka.

dari banyak hari yang sudah aku lalui hingga hari dimana ia di-sah-kan,
begitu banyak orang yang menasehatiku tanpa sadar,
aku seperti selalu diingatkan,
aku seperti disayang-sayang oleh Allah-ku dengan perantara kata-kata indah mereka.

"persahabatan kita harus bertumbuh", kata hati kecilku.

"tidak ada yang tetap selamanya", kata seseorang yang menenangkan hatiku.

"kamu tidak akan sendiri tik, kita selalu ada kok", kata seorang sahabat yang lain.

"masa ini pasti akan datang tik", lanjut seorang sahabatku yang baru saja dilamar.

jadi bila tidak ada sesuatu yang selamanya,
bagiku yang terpenting adalah hati kita sendiri.

aku percaya kepada sebuah ketulusan,
tulus artinya tanpa pamrih,

aku tulus menyayangi mereka dengan segenap luasnya hatiku,
aku tulus menyayangi mereka dengan memberikan waktuku,
aku tulus tanpa pamrih.

setelah dirasakan, bila kita memberika ketulusan,
aku percaya,
ketulusan itu akan kembali dengan sendirinya,
entah itu dari orang yang kita sayangi itu sendiri,
atau dari kebahagiaan lain yang Allah beri.

akhirnya fase ini datang,
aku yang ditakdirkan diantara kita berempat untuk menjadi yang terakhir,
karena Allah paling paham,
bahwa aku bisa melalui ini,
bahwa aku memiliki hati paling kuat untuk mengatasi kekhawatiran yang menyesakkan itu.
dan aku semakin yakin bahwa aku bisa melalui ini.

tidak ada kata yang setara dengan rasa sayangku ke mereka,

doaku selalu,
semoga kita selamanya,
hingga bertemu di surga Allah
aamiin.

sayangku tulus untuk kalian semua,
hatiku yang lubang dan kadang terluka,
selalu kalian tutup pelan-pelan hingga terasa penuh dan hangat.

sayangku ini semoga akan selalu ada,
dan semoga Allah selalu memudahkan setiap waktu kita untuk tetap bertemu dan bertukar cerita,

dari si aku yang paling cengeng,

untuk kalian yang selalu memenuhi hatiku


Rabu, 05 Oktober 2022

tidak ada waktu untuk termakan rasa khawatir

bila katanya aku tidak boleh berlari terlalu cepat karena takut ada yang terlewat,
bagaimana bisa aku tahu kecepatan berlariku?
adakah caranya?

bila katanya aku termakan oleh kekhawatiranku sendiri, 
apakah karena itu aku tidak tahu kecepatanku berlari?

apa karena aku terlalu mengkhawatirkan adakah yang terlewat?
atau bahkan
karena aku terlalu memikirkan apakah aku lambat atau cepat?

sehingga aku termakan oleh kekhawatiran yang sebenarnya tidak perlu.

entah seberapa cepat atau seberapa lambat kamu berlari,
nikmati anginnya,
nikmati pemadangannya,
nikmati hidup yang kamu jalani,
maka tidak perlu kamu tahu seberapa cepat kecepatan berlarimu,
karena kamu sudah dipenuhi bahagia karena rasa syukur.

bersyukur itu membahagiakan.

jika kamu menyebutkan alasan bersyukur
aku yakin, pasti tidak akan pernah selesai.

rasa syukur karena kamu masih bisa menikmati angin yang sejuk,
rasa syukur karena kamu bisa bernafas tanpa alat bantu,
rasa syukur karena kamu bisa menikmati indahnya pemandangan sekitarmu dengan matamu sendiri,
rasa syukur karena selalu dikelilingi orang-orang baik,
rasa syukur karena diberikan keluarga, sahabat, dan teman yang tulus dunia akhirat,
rasa syukur karena banyak hal yang tidak mungkin disebutkan semua,
karena Allah Maha Baik memberikan nikmat itu.

jika hati kita di penuhi rasa syukur,
sepertinya tidak ada ruang untuk rasa khawatir

karena kamu percaya,
karena kamu selalu berprasangka baik,
dan karena hatimu penuh dengan rasa syukur

satu kata untuk diriku,

jangan pernah lupa bersyukur ya, nikmat-Nya begitu melimpah dan banyak sekali di hidupmu :)

Senin, 01 Agustus 2022

semua akan baik-baik saja

kadang ada hal-hal yang tidak bisa dipahami saat ini, 
kadang ada banyak perasaan yang tidak bisa dijelaskan,
kadang pula diri ini tidak memahami dirinya sendiri,
kadang semua itu terjadi ketika kita merasakan untuk pertama kali.

setiap pengalaman yang hadir di dunia ini adalah yang pertama kali,
diri ini lahir di dunia, menangis, tertawa, melihat banyak hal,
semuanya juga di lalui dengan pertama kali, kan?
sabar, semua akan melalui hal ini dengan merasakan pertama kalinya.

ketika mengalami sesuatu yang baru,
aku selalu membisikkan kepada hati kecilku, 

"hei banyak orang yang sudah berhasil memalui ini, kamu bisa kan? mereka saja bisa"

seketika rasa percaya diriku, bangkit, sedikit, meskipun sedikit, setidaknya diriku sudah lebih baik.
memaksakan rasa berani, menyingkirkan rasa takut, memahami diri yang berlagak berani ini.

kali ini, aku sedang sibuk mengajarkan diriku,
untuk bersabar mendapatkan jawaban dari segala pertanyaan,
untuk bersabar dari waktu tunggu dengan melakukan banyak hal lain,
sabarlah suatu saat pasti jawaban itu akan datang,
sabarlah suatu saat pasti hikmah itu akan terasa,
sabarlah, semua akan baik-baik saja.

Jumat, 01 Juli 2022

Bali Si Penyimpan Kenangan



Hari ini adalah hari terakhirku di Bali,

Berkali-kali ke Bali,
tak pernah ada cerita yang sama,
tak pernah ada kata bosan meskipun ke tempat yang sama.

Bila kata orang-orang sebuah tempat sebagai penyimpan memori,
aku setuju. 

Bali sudah menyimpan berjuta kenangan orang-orang,
Bali sudah terbiasa dengan orang datang dan pergi,
Bali pun sudah terbiasa menerima kenangan-kenangan baru tiap individu. 

Hari ini, hari terakhir.
Begitu banyak perasaan yang tidak bisa di ungkapkan,
Begitu banyak kata yang bahkan tidak bisa di tuliskan,
Bahkan ada perasaan yang tidak bisa kupahami sendiri,
Yang terpenting, tak ada sedetik pun aku tidak bahagia disini. 

Mengukir kenangan tanpa ragu,
Menghiasi jalan dengan tawa, 
Tapi tak lupa bahwa tangis juga sebagian dari kenangan indah. 

Ini adalah cerita kita. 
Cerita ini tentang kalian dan aku.
Mari kita melangkah lagi tanpa ragu,
Dengan berbagai kenangan baru,
Tawa baru dan tangisan haru bahagia. 

Aku bahagia dan penuh syukur bahwa kalian ada dari bagian hidupku. 


dari aku, Atikah

Senin, 30 Mei 2022

Ini Tentang Memberi

Aku suka kejutan. 

Entah kenapa itu adalah hal yang paling menyenangkan. Karena perasaan terkejut tidak bisa di dapat begitu saja. 

Maka dari itu aku suka memberi kejutan karena aku mengingat rasa terkejut itu dan rasa bahagia itu. Tidak berharap bahwa di momen itu mendapatkan sesuatu secara tiba-tiba dan kebahagiaan yang tidak di harapkan itu membuat bahagia berlipat ganda.

Aku bukan tipe orang yang memberi seseorang sebuah kado di hari ulangtahun mereka. Coba saja tanya orang terdekatku, mungkin mereka bisa menyebutkan kado mana yang aku beri di ulangtahunnya, jarang sekali.

Bukannya tidak mau memberikan sesuatu di hari bahagia mereka. Tapi memberi adalah perkara perasaan. 

Aku akan memberi ketika perasaanku utuh ingin memberi, tak peduli kapan. Yang penting perasaanku utuh untuk memberi, tidak harus di hari ulangtahun mereka.

Aku ingin memberi kejutan ketika mereka tidak tahu kapan hal mengejutkan itu datang. 

Aku suka perasaan penuhku ketika ingin memberi seseorang di momen yang tepat. Pastinya, momen tepat itu tidak harus di hari ulangtahunnya. 

Karena di hari random atau di suatu suasana, seseorang lebih membutuhkan hal mengejutkan itu untuk membuat hatinya bahagia tiba-tiba. 

Tidak ada alasan lain. Tidak ada benar atau salah dalam memberi ataupun menerima.

Sabtu, 30 April 2022


aku sedang melakukan hal baru dalam hidupku,

menulis dan membuat lagu!

hal ini seru, cukup sulit!

namun rasanya seperti menggali dan terus menggali,

penasaran dengan segala nada spontan yang keluar dari otak,

dan segala kata-kata yang tersusun tiba-tiba.

semoga hal ini baik!


malam dua tahun lalu

malam itu,

aku berpikir apakah lebih baik bertahan atau pergi?

malam itu,

aku berpikir apakah lebih baik pergi diam-diam atau dengan tangisan?

malam itu,

aku berpikir apakah lebih baik pergi dengan senyuman atau dengan sejuta pertanyaan?


sudah pukul 23.00

sedikit lagi tanggal sudah berganti,

ada yang bilang bila aku pergi dengan senyuman,

ia pasti tidak akan kembali,

itu hal baik, sepertinya.

tapi aku memilih untuk pergi dengan sejuta pertanyaan,

karena bagiku,

segala diam itu juga jawaban,

kata singkat itu juga jawaban,

perubahan sikap itu juga jawaban,

jadi aku putuskan

untuk pergi dan tidak kembali.


aku mudah menangis,

tapi untuk urusan ini,

aku sudah tidak pernah menangis (lagi),

entah kenapa.


omong-omong aku sedang bercerita tentang perasaanku dua tahun lalu,

hari ini,

aku sudah tidak merasakan apapun seperti yang aku tulis hari ini.

Senin, 11 April 2022

Zona Nyaman


Tidak ada yang lebih bahagia saat berada di sekitar orang-orang yang kita sayangi,

Tidak ada yang lebih bahagia saat tahu bahwa di sekitar mereka terasa nyaman. 

Zona nyaman. Aku sebut mereka seperti itu.

Tanpa sadar, kita bisa saling terikat ketika sering bertukar berbagai emosi marah, kecewa, sedih, dan bahagia. 

Terbiasa bersama membuat kita saling memahami dan mengerti sebuah kondisi yang kadang menyesakkan. 

dan kemudian kita semua tertawa lagi. 

Tak pernah aku berhenti bersyukur. Karena bahkan di tempat aku bekerja, Allah tetap memberikan rezeki teman-teman dan sobat-sobat yang baik.

Entahlah,

Apakah perasaan yang kurasakan ini sama atau tidak dengan yang mereka rasakan? 

Aku tidak peduli. 

Yang aku tahu kalau aku sayang mereka dan bersyukur berada di sekitar mereka.

Love,


Aku yang sering moodswing  



Jumat, 08 April 2022

Tentang Mimpi

Waktu muda rasanya begitu mudah berkata tentang mimpi, rasanya begitu mudah menyebut berbagai mimpi tentang ini dan itu. 

Semakin dewasa, aku berpikir dan merenung, sebenarnya apa mimpiku? Apa yang sebenarnya aku kejar?

Rutinitas setiap hari yang selalu sama, bertemu dengan orang-orang yang sama, permasalahan baru di setiap hari, dan kadang pelajaran baru setiap hari. 

Jujur, membosankan.

Mimpi?

Sepertinya dulu rasanya tidak seperti ini, memiliki sejuta keinginan yang tidak pernah ada habisnya, bahkan untuk mimpi-mimpi yang tidak bisa di gapai tetap aku masukkan di list mimpi-mimpiku. 

Meskipun dahulu aku sempat berpikir, bahwa menaruh mimpi itu di langit-langit kamar saja, biar mudah di gapai. Tapi ternyata kata itu tidak tepat untuk diriku, karena bila mimpi di letak setinggi-tingginya pasti tetap ada banyak cara untuk sampai kesana, bila di letakkan di langit, bisa di gapai dengan pesawat kan?

Ada apa dengan mimpi?

Ataukah karena aku sudah memperluas pengertian mimpi, bukan sekedar sebuah cita-cita anak SMA yang ketika ada yang tanya, “kamu ingin jadi apa?” — karena ternyata hidup ini tidak selalu seperti yang kita inginkan, semuanya bisa berubah seketika tanpa ada peringatan atau kata permisi dahulu.

Kau ingin jadi ini dan itu, tapi apakah takdir berkata seperti itu?

Kita seperti berjalan di sebuah garis yang sudah di takdirkan, meskipun kita tidak tahu dimana kita berjalan, kita selalu tetap berusaha dan bermimpi, tapi sekarang apa mimpimu?

Tulisan ini seperti pesimis tentang banyak hal, tapi sesungguhnya bukan, tulisan ini tentang kebingungkan tetang apa mimpiku sekarang?

Kutanyai setiap hari diri ini, sebenarnya apa yang kamu ingini?

Apa yang sedang kau kejar?

dan untuk saat ini apa mimpimu?

Sudahkah kau lupa? Kau punya kertas-kertas mimpi yang sudah kamu diamkan beberapa tahun ini.

Oh iya. Pagi ini aku dapat sebuah qoute bagus untuk bisa kita renungi apabila kita sudah mencapai mimpi kita,

“Ketika kamu sudah mencapai sebuah “puncak” gunung, hal itu adalah sebuah “dasar” gunung untuk langkah kamu selanjutnya. Jadi jangan pernah berhenti berusaha.”

Tetaplah bermimpi, Atikah. Buatlah mimpi-mimpi barumu agar hidupmu tidak membosankan. 

Tetaplah berjalan, meskipun belum yakin.

Bila belum yakin, yakinkan dirimu. 


Kamis, 31 Maret 2022



Mempertanyakan diri apa yang sebenarnya dicari?

Mempertanyakan diri apa yang sebenarnya diingini?

Mempertanyakan diri, sebenarnya hari ini aku berada di garis mana?



Senin, 28 Maret 2022

Salam dari 1 November 2021

Yogyakarta, Parangtritis. 



Suara debur ombak, 

Suara berisiknya gulungan itu tanpa henti,

Aroma hangat yang khas,

Bedanya sore ini sedikit dingin ditambahkan suara gemericik hujan,


Langit sedang sedih kali ini,

Dia menangis setiap matahari akan terbenam,

Keindahan matahari ia tutupi dan ia habisi sendiri,

Langit tak rela matahari pergi,


Lautan terhempas luas,

Berisiknya ombak begitu menyejukkan,

Gemericik hujan menemaniku sore ini,

Sore sepi menunggu kepastian,

Sore sunyi tanpa jawaban. 



Disini aku belajar,

Bahwa suara ombak membuatku tersadar,

Setiap orang kadang butuh waktu sendirian,

Untuk mendalami apa yang ia rasakan. 



Menjadi Dewasa

Melihat yang lebih muda dariku melakukan tertawa terbahak-bahak dengan teman sebayanya, bahagia melihatnya. 


Dulu, aku selalu begitu, tertawa tanpa henti hingga perut sakit sekali, entah apa yang lucu bahkan sampai tidak bisa berhenti tertawa. 


Tapi waktu terus berjalan, masa itu sudah lewat jauh disana, teman-teman sebayaku tumbuh dewasa begitu juga dengan aku. 


Bukan, maksudku bukan berarti ketika kita tumbuh dewasa kita tidak bisa berbahagia. Maksudku, kedewasaan seperti merenggut waktuku. Waktu yang dulu kami miliki untuk dihabiskan bersama-sama, waktu yang sama untuk tertawa bersama-sama. 


Teman-teman sebayaku kini sudah berada di garisnya masing-masing, begitu juga dengan aku. Rasanya seperti zona waktu kami sudah berbeda karena kedewasaan sepertinya merenggut waktu. 


Tapi begitulah menjadi dewasa. Untuk menjadi dewasa kita paham akan waktu masing-masing, kita paham akan garis masing-masing. 


Bagiku setiap orang memiliki garisnya sendiri untuk mencapai garis finish, entah mana yang di depan, entah mana yang di belakang. Yang terpenting kita saling menghargai satu sama lain dan tetap saling memahami bahwa waktu kami sudah tidak seperti dulu, tapi perasaanku masih sama seperti dulu. 


Hei teman-temanku, aku rindu! 

Minggu, 27 Maret 2022

2521 - Jangan Tinggalkan Yang Membuatmu Berdebar

Hai

Lama sekali aku tidak menulis, hehe.

Aku tau pasti akan kaku sekali menulis, tetapi satu hal yang aku sadari.

Kenapa semakin dewasa, aku seperti mulai meninggalkan satu persatu hal yang aku sukai?

Beberapa Minggu ini, aku rutin menonton sebuah drama judulnya "2125" :)

Banyak sekali kata-kata yang menyentuh dan mengingatkan aku banyak hal disana. Memang aku belum selesai menonton drama itu, tapi banyak sekali yang bisa aku pelajari disana..

Ada satu scene favoritku dan membuatku tersentuh.

Ada sebuah scene dimana si tokoh Baek Ye Jin bertengkar dengan adiknya, di saat adiknya malu sang kakak bukan seperti yang terakhir dia ingat. Si Kakak yang sekarang adalah seorang kakak yang kabur dari keramaian karena takut akan berisiknya dunia dan menjadi seorang pengecut, tapi Baek Ye Jin (si kakak) tidak sadar akan itu karena pertengkaran itu Baek Ye Jin seperti terpecut oleh kata-kata si adik.

Yang sebenarnya dia marah dengan dirinya sendiri.

Kata-kata yang benar-benar ngena ke hatiku adalah ketika si adik Baek Ye Jin meminta maaf dan mengatakan,

"Tahu hal yang berubah? Kakak dulu suka sekali mendengarkan musik, jangan tinggalkan hal yang kau suka, meskipun hidup itu sulit", lalu Baek Ye Jin tersenyum.

Kadang kita bisa tanpa sadar meninggalkan hal yang kita sukai, bahkan lupa.

Ketika merasa hidup ini sulit dan begitu banyak cobaan yang datang bertubi-tubi, ketika hidup ini mulai membosankan. Tanpa sadar, kita meninggalkan hal yang kita sukai, satu persatu.

Padahal hal itu adalah hal yang membuat kita tersenyum tanpa alasan, berdebar, bahagia.

Jadi mengapa harus ditinggalkan?

Semakin dewasa rasanya seperti terendam kesibukan, lupa bahwa kita memiliki "sesuatu hal itu". 

Tanpa sadar, kita sudah meninggalkan hal yang paling berharga yaitu hal yang dulunya kita suka dan membuat kita berdebar tanpa alasan, bahkan semangat setiap harinya.

Sibuk boleh, tapi jangan lupa bahwa kita butuh bahagia, dan sebuah tempat yang membuat kita merasa hidup. Jadi jangan pernah lupakan ataupun meninggalkan hal yang kita suka! :)

Banyak sekali kata-kata indah di drama itu yang membuat aku tersadar, bahwa kita tidak boleh melupakan hal yang kita sukai karena setelah di pikirkan, terasa menyedihkan :)



Jumat, 04 Maret 2022

Tentang Album Manusia - Diri

Siapa yang tidak tahu Album Manusia? 

Kayaknya seluruh Indonesia pada tahu.

Sebenarnya semua lagu di Album ini memiliki arti yang dalam untuk diriku sendiri, tapi kali ini aku mau menulis tentang Diri.

Diri. Sebuah lagu pengingat yang berulang kali membuatku terharu.

Di lagu ini Tulus mengingatkan kita banyak hal yaitu..

bahwa diri ini adalah seseorang yang harusnya lebih dulu diberi kata Terimakasih,
sayangnya kita sering lupa,
bahwa diri ini adalah seseorang yang harusnya di semangati lebih dahulu,
sayangnya kita sering memaksakan diri ini yang sudah rapuh dan lelah,
bahwa diri ini adalah seseorang yang harusnya di maafkan terlebih dahulu sebelum orang lain,
sayangnya kita sering menyalahkan diri sendiri padahal salah itu wajar,
bahwa diri ini adalah seseorang yang harusnya di puji ketika hebat dan butuh istirahat bila lelah terjaga,
ya, kita tidak boleh lupa :')
bahwa diri ini tidak pantas untuk mendapatkan luka karena kita terlalu berharga..

Ada kata yang benar-benar membuatku merinding,

Bisikkanlah
Terima kasih pada diri sendiri
Hebat dia
Terus menjagamu dan sayangimu
Suarakan
Bilang padanya, jangan paksakan apa pun
Suarakan
Ingatkan terus aku makna cukup
Jangan lupa untuk mengucapkan terimakasih pada diri sendiri, setiap hari.
Terimakasih masih berjuang hingga hari ini.
Salah tidak papa,
Sedih tidak papa,
Lelah tidak papa, 
Semua hal itu adalah hal yang wajar terjadi di dunia ini, ketika kita bisa mewajarkan orang lain,
mengapa kita tidak bisa mewajarkan untuk diri kita sendiri?
Hai Diri :)
Terimakasih sudah bertahan hingga titik ini dan terus berjuang.
Terimakasih sudah melalui hal-hal yang sulit, namun akhirnya berlalu juga kan?
Terimakasih sudah selalu bangkit dan tetap tersenyum ketika kamu jatuh :)
Terimakasih juga untuk mas Tulus, lagumu selalu indah dan berdampak pada Diri ini. :)
Semoga suatu saat, kita bisa bertemu, berfoto bersama, dan berbincang bertukar cerita! 
aamiin!


Large Yellow Polka Dot Pointer
by ANF