Contact Me

Hay teman-teman semua sedunia :)

Contact me on :

Facebook  : Atikah Nadhifah Fahmi

Twitter      : @atikaaNF

skype        : atikaaaNF

YM           : my_dieva

instagram   : atikaaNF

soundcloud : @atikaaNF 

"papa kembalikan tangan ita..." (buku setengah isi setengah kosong)

Sepasang suami isteri seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan anak-anak untuk diasuh pembantu rumah ketika mereka bekerja. Anak tunggal pasangan ini, perempuan berusia tiga setengah tahun. Sendirian di rumah, dia sering dibiarkan pembantunya yang sibuk bekerja.

Dia bermain diluar rumah. Dia bermain ayunan, berayun-ayun di atas ayunan yang dibeli papanya, ataupun memetik bunga matahari, bunga kertas dan lain-lain di halaman rumahnya.

Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dia pun mencoret semen tempat mobil ayahnya diparkirkan tetapi karena lantainya terbuat dari marmer, coretan tidak kelihatan. Dicobanya pada mobil baru ayahnya. Ya... karena mobil itu bewarna gelap, coretannya tampak jelas. Apa lagi kanak-kanak ini pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.

NEVER LOOK ( dari bukune temenku )

Buat temenku yang playboy : Jangan berkata Aku cinta kamu bila kamu tak menaruh hati padanya, jangan bilang suatu perasaan kalo sebenernya rasa itu gk ada, jangan kamu masuk ke kehidupannya, bila kamu bermaksud untuk mematahkan hatinya, jangan menatap matanya jika kamu berbohong. Perbuatan yang paling kejam yang dapat dilakukan lelaki terhadap wanita adalah mebuatnya jatuh cinta tapi tidak dapat membangkitkannya kembali ketika jatuh.

Buat temenku yang patah hati : Patah hati itu dapat berlangsung selama yang kau kehendaki, dan meninggalkan luka sedalam yang kau inginkan. Tantangannya bukan bagaimana kau bisa tetap hidup setelah patah hati, tapi bagaimana kamu memetik dari peristiwa itu.

Haduuh aku gk pinter nulis gini sih, yaudah nyonto aja, la tiba-tiba pas mbaca diaryku yang lama nemu tulisan gini haha, tak tulis pas temenku lagi mbaca deh kayaknya.

haha pokonya ini disalin dari sebuah buku -NEVER LOOK-

Mendefinisikan Cinta Yang Tidak Pernah Terdefinisi (dikutip dari postingan di blognya masku -persis-)

Banyak orang yang ingin mendefinisikan rasa suka, sayang, dan cinta. Mencari perbedaan dari masing2 makna. dan aku adalah salah satu dari sekian banyak orang tersebut. Di kamus besar bahasa Indonesia, 3 kata ini mengarah pada kata yang sama. yaitu suka. yang berarti, menurut KBBI untuk bisa menyayangi dan mencintai kau harus memulainya dengan perasaan suka. saya sangat tidak setuju amat sangat tidak setuju.

oke. klo gitu aku akan coba untuk mendefinisikan kata pertama. SUKA.

hmm. suka itu adalah ketertarikan akan sesuatu yang terlihat. akan sesuatu yang physically exist. "aku suka benget lagu ini, musiknya keren" pernyataan tersebut keluar karena ia bisa mendengar lagunya. dan dia punya alasan. alasan untuk menyukainya. ketika alasan itu hilang, maka pastilah ia tidak menyukainya lagi. "wah, warung itu gak seenak dulu makanannya, aku kurang suka." berarti setiap orang mempunyai alasan untuk menyukai seusuatu atau seseorang yang lainnya. kesimpulannya, rasa suka dibatasi oleh sebuah alasan fisik.

ATIKAH NADHIFAH FAHMI

edited 20-10-2016

Atikah Nadhifah Fahmi. Nama yang membuat diriku masih berdiri sampai sekarang ini, nama yang aku pertahankan tanpa panggilan lain. Karena bagiku nama adalah hadiah pertama dari orang tua kita, panggil aja atikah atau tikah, itu sudah membuat aku bahagia kok.

Malang. tempat tinggal sama tempat lahirku, kota dingin tapi penuh cinta yang hangat ♥ 

Pharmacist. Dulu aku gak pernah menuliskan ini sebagai cita-citaku, bahkan ini baru aja hari ini di edit dari cita-citaku dulu. Tapi kalo memang hal itu adalah tujuanku, insya allah tetap bisa terwujud lewat jalur ini, aamiin. 

WRITER.  aku pengen bisa nulis buku, tapi tidak sesimple itu sebenarnya. Aku pengen ketika seseorang membaca tulisaku, dia jadi merenung, dan mendapatkan sesuatu pelajaran dari apa yang aku tuliskan. 

Photography. Music. Dua hobi pengiring yang selalu membuat bahagia.

Aku belajar dengan melawan arus "zona nyamanku"-ku untuk menjadi lebih baik, aku belajar dari setiap kegagalan, belajar, belajar, belajar, karena belajar bukan melulu tentang pelajaran, tapi juga tentang kehidupan.