Rabu, 19 Mei 2021

mengulang

 di hari yang berbeda,

di musim yang berbeda,

tapi sang putri ikan masih saja tersesat dan terperangkap lagi,

ia masih tertipu dengan ombak yang datang lalu hilang lagi,

ia tahu akan merasakan sakit dan kecewa yang sama, tetapi ia masih berharap bahwa “mungkin kali ini berbeda”,

ia sudah pernah mengatakan, “kali ini aku berhenti, aku tidak mau lagi terperangkap dengan ombak-ombak palsu itu”, tapi?

ia seperti lupa akan perbuatan-perbuatan yang membuatnya kecewa, ia lupa bahwa ombak pernah menenggelamkannya, ia lupa bahwa ombak pernah menyakitinya, dan ia lupa bahwa pernah di tarik lalu di buang jauh-jauh. 

malam itu, sang putri merasakan sebuah perbedaan, ia percaya bahwa kali ini berbeda. 

tetapi ternyata malam itu membawa kekecewaan yang lebih dalam lagi, percuma ia terhayut dalam kata-kata indah itu karena semua hanyalah kata-kata. 

hai putri ikan, mau sampai kapan kamu menunggu ombak?

mungkin memang ombak bukan untukmu, 

mungkin kamu hanya perlu bersabar sedikit lagi, tunggulah hingga fajar, hingga terang.

Karena sinar matahari lebih menghangatkan hatimu yang sudah mati kedinginan. Bila ombak di malam hari selalu menyakitkan dan mengecewakanmu, jangan lupa bahwa sinar matahari selalu membuatmu hangat dan menyegarkan. 

kamu hanya perlu bersabar sedikit lagi, fajar pasti akan datang. 


//salam sayang dari aku untuk sang putri ikan. 

Large Yellow Polka Dot Pointer
by ANF