Jumat, 18 November 2016

Selamat Ulang Tahun, Sang Pemberi Pelukan

Aku suka pelukan.
Pelukan dari seorang ibu.
Pelukan penyembuh lelah paling ampuh.
Pelukan penyembuh gelisah paling ampuh.
Pelukan penyembuh luka,
tanpa harus aku katakan kenapa aku terluka.

Rasanya seperti semua beban ditarik oleh pelukan itu,
rasanya seperti beban hati berkurang dalam hitungan detik,
rasanya seperti berkomunikasi tanpa berbicara,
rasanya seperti seseorang memberikan handsaplas untuk hatimu,

Aku suka pelukan,
pelukan seorang ibu,
Aku suka pelukan,
karena ketika aku malas bercerita,
pelukan bisa memberikan ketenangan begitu saja,
Aku suka dan aku rindu.

Mama, hari ini mama ulangtahun. Rasanya aku pengen datengin mama,
peluk mama yang erat,
tapi aku harus bertanggung jawab apa yang sudah aku mulai,
aku harus menyelesaikan apa yang sudah aku mulai.
Aku harap aku bisa pulang secepatnya (aamiin).


Mama. Love is you, always you.

Selamat ulangtahun, Mam.

Cintaku, sayangku, rinduku tak pernah cukup dideskripsikan dengan tulisan bahkan pelukan, karena semuanya lebih dari itu. 


Sang Penerima Pelukan Setiamu


Atikah Nadhifah Fahmi

Kamis, 10 November 2016

Seseorang Kopi-mu


Aku bukan pecinta kopi, bisa dibilang aku hanya seorang penikmatnya.
Aku lebih memilih teh hangat dengan lemon, dibandingkan kopi yang diberi creamer.
Aku lebih memilih minum air putih sebanyak-banyaknya dibanding minum kopi untuk membuat mataku terbuka.
Mengenal kopi? mungkin semenjak masuk bangku kuliah,
disitulah aku mulai familiar dengan rasa khas secangkir kopi.

Mungkin karena aku bisa terjaga di malam hari tanpa harus ada kopi,
Mungkin juga dulu di masa "jahiliah"-ku ada seseorang kopiku,
Mungkin juga karena rasanya yang membekas di mulutku,
atau mungkin karena kopi terlalu ampuh untuk diriku.

mungkin karena itu aku tidak bisa jadi pecintanya, atau belum?

Kopi itu bukan sekedar cairan berwarna di cangkir,
Kopi juga bukan sekedar kopi yang dicintai para pecintanya,

Bagiku.

Kopi itu bisa jadi seseorang, 
seseorang yang membuat kita tidak bisa tidur di malam hari,
seseorang yang membuat kantuk kita hilang dalam sekejap,
seseorang yang menjadi kopi sekaligus vitamin penyemangat.
seseorang yang mungkin masih disimpan............. (?)

Bersihkanlah serbuk-serbuk kopi yang dahulu,
Tenangkan hati, hilangkan serbuk-serbuk kecewa yang berserakan itu,
Untuk mencari kopi enak, tidak semudah itu.

Meskipun aku bukan pecinta kopi, tapi kata abi dan masku, kopi buatanku enak.
Iya, kopi racikan bukan kemasan.
Aku membuatnya dari kopi hitam yang didiamkan sebentar,
kemudian setelah beberapa saat aku beri creamer,
kata abiku, waktu untuk mendiamkan secangkir kopi bisa menghasilkan rasa yang berbeda.

Untuk membuat kopi yang enak dan spesial saja butuh waktu khusus.
Apalagi seseorang "kopi"-mu.

Biarkan waktu itu datang dengan tepat, ketika kau siap.
Lebih nikmat kan jika meminum kopi itu dengan angin sepoi-sepoi di langit pagi?
bersama "kopi" pagimu :)

Selasa, 08 November 2016

Rindu itu Tanda Kenormalan Hatimu

"Merantaulah.. karena akan tumbuh cinta yang tak pernah hadir sebelumnya, pada kampung halamanmu, pada mereka yang kau tinggalkan."
Yaps! How I miss my hometown :")

Bagiku, gak ada kota yang benar-benar nyaman senyaman Malang. Selama aku hidup (untuk 22 tahun ini) dari kota yang pernah aku kunjungi, aku suka kota-kota itu, yaaa mungkin karena liburan, tapi kalau sama kota Malang itu aku cinta, aku rindu, dan pastinya aku nyaman.

Kota yang cukup dingin dibandingkan kota yang aku tinggali sekarang, kota yang makanan-makanannya sudah beradaptasi dengan lidahku, kota yang jalannya mudah untuk aku hafal dan aku sambung-sambungkan, kota dengan banyak tempat yang bisa aku kunjungi untuk sekedar jalan-jalan dan moto-moto, kota dimana ketika hujan turun aku senang karena aroma hujannya menenangkan, kota dimana aku bisa menikmati teh hangat kesukaanku tanpa harus kepanasan, kota dimana aku tinggal dan lahir disana. Jika disuruh mendeskripsikan bagaimana kota Malang, dengan bangganya akan aku deskripsikan sangat detail.

Kemarin abiku dateng ke Solo, seneng banget karena rasa rindu terobati, tapi ketika abi pulang rasa kangenku tambah besar, rasanya aku tambah pengen pulang.

Kadang ada yang bilang,

"kangen terus aja ini atikah..."

Apa salahnya rindu? Aku tidak pernah protes tentang rindu, karena rindu itu adalah bentuk normal dari hati seseorang, karena dengan rindu juga, kamu akan menyadari orang-orang yang sebenarnya melekat dihatimu.

Aku juga rindu segala kebiasaanku di Malang karena banyak kebiasaan yang gak bisa aku lakukan juga disini. Sesimple teh hangat saja aku tidak bisa melakukannya, karena mana bisaaaa, pulang-pulang kuliah dengan matahari terik pengennya ya es, bukan yang anget-anget. hahaha.

Aku juga rindu  kamar, apalagi kucingku. Kedua kucingku yang selalu dateng kepadaku kalo minta makan, yang gak pernah tega liat aku sendirian dikamar, yang selalu minta diperhatikan kalo aku lagi asik laptopan. Ahhh pokoknya mereka selalu ada disampingku mau aku nonton tv, main laptop, belajar, atau sekedar main hape, mereka sukanya deket-deket. Bahkan kadang kalo mereka merasa gak aku gubris seharian, mereka naik tangannya ke atas mejaku, ngelihat wajahku dengan wajah melas mereka, minta di-elus, minta disayang. How i miss them!

Aku kangen dapur, tempat dimana aku sering bereksperimen (baru-baru ini sebelum ke Solo) setelah ngelihat tutorial masak di youtube atau instagram. Huvt. Disini ada sih dapur, tapi yang gak ada itu bahannya sama waktunya.

Aku kangen mereka semua, keluargaku, sahabat-sabahatku, semuanya! dan itu pasti, merekalah yang pertama kali aku rindukan, tanpa henti. Kadang aku membayangkan wajah mereka dan kebiasaan mereka. Jatuhnya ya tetap rindu.

"karena obat rindu bagiku adalah bertemu, facetime, telpon, chating adalah penunda rindu paling mujarab sebelum bertemu. Tapi tetap aja, bertemu adalah obatnya."

See you! Ingat, jangan pernah malu untuk merindu karena merindu adalah tanda kenormalan hatimu. Good night!
Large Yellow Polka Dot Pointer
by ANF