Jumat, 23 November 2018



Sering kali yang tidak pernah terucapkan adalah yang (seharusnya) paling nyaring terdengar. Terkadang yang paling tidak nampak adalah yang (seharusnya) disampaikan. Lalu, apa yang harus saya lakukan? :)


Kamis, 13 September 2018

Dari Si Anak Baru Lulus SMA di Masa Lalu

Hai, sebelum memulai inti dari tulisan ini. Sekarang aku adalah seorang apoteker di salah satu rumah sakit di Malang. Beberapa waktu lalu, aku baca ulang beberapa tulisanku, dan aku terharu lagi dan lagi setiap baca tulisanku tentang ini (coba klik), tulisan tentang penggapaian cita-citaku di masa lalu.

Aku terharu bagaimana seorang anak yang baru lulus sma, setegar itu, mendapatkan cobaan bertubi-tubi dan berusaha bangkit berkali-kali, tidak mendapatkan cita-citanya untuk masuk jurusan dambaannya, kedokteran. Dia kira tahun depan-nya adalah kesempatannya, ternyata bukan juga. Dia berusaha untuk menerima apa yang didepannya dan meyakinkan dirinya"ya, ini adalah jalanku."

Malu? ya, aku malu sama diriku sendiri di masa lalu.

Si anak baru lulus sma itu, bangkit berkali-kali dari cobaannya bertubi-tubi,
Si anak baru lulus sma itu, berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan cita-citanya,
Si anak baru lulus sma itu, berusaha selalu berkata-kata positif untuk membangkitkan dirinya,

Lalu? kini kau mau menyerah karena hal sepele?
Lupa dengan caramu dahulu?
Kamu tidak malu dengan anak baru lulus sma itu?

Jalan setiap orang memang beda-beda, aku selalu bilang, semuanya pasti ada hikmahnya kalau misalnya pun kita belum tahu hikmahnya pasti nanti kamu akan tahu.

Dulu, aku sekuat tenaga menerima kalau jalanku memang sebagai apoteker, entah apa alsannya aku belum tahu.

Sekarang aku sudah tau jawabannya, aku orangnya cengeng, ngelihat orang kesakitan gak tega, malah ikut nangis dan sedih, bayangin gak kalau misal beneran aku jadi dokter? Berapa kali aku harus nangis setiap mau nyuntik orang? Berapa kali aku harus nangis setiap mau operasi pasien?

Bener kan semuanya ada hikmahnya pada waktunya?

Ternyata aku lebih cocok jadi apoteker (meskipun kalau ada beberapa pasien yg cerita, ikut terhanyut kesedihannya juga) :')

Drama ya, tapi emang itu yang aku rasain.

Jadi, gini aja. Ketika kamu akan menyerah terhadap sesuatu, pikirkan dahulu bagaimana kamu melalui untuk mendapatkan semua ini, pikirkan dan ingatlah bahwa orangtua-mu pun tidak pernah lelah mendukungmu secara finansial maupun secara support hingga saat ini. Ingatlah sahabat-sahabatmu yang selalu bilang "you're not alone" dan pergi menghibur kita setengah mati. Ingat semuanya.

Semangat! Jangan mau kalah sama anak baru lulus sma yang di masa lalu itu!

Untuk siapapun yang membaca tulisan ini, jika saat ini kau punya keinginan A dan kamu tidak mendapatkan A, tetapi malah mendapatkan B atau C atau bahkan D. Janganlah sedih karena yang kamu inginkan belum tentu yang kamu butuhkan dan Allah-lah yang paling tahu mana yang kamu butuhkan. 

:)

Rabu, 12 September 2018

Semuanya Ada Fasenya Masing-Masing

"semua ada fasenya" 

Iya. Aku setuju dengan kata-kata itu. Semua ada masanya, semuanya ada fasenya, dijalani aja.

Ini pendapatku pribadi sih karena untuk berada di posisi 'di jaman enak' kita pasti akan melalui fase-fase sulit. Mudahnya, sebagai pelajar seumur hidup kita tahu ini dan itu tidak langsung sulapan kan? pasti ada prosesnya :)

Entah proses itu dengan cara apapun.

Bagiku, setiap manusia memiliki prosesnya masing-masing untuk menjadi 'seseorang' karena kemampuan untuk menghadapi sebuah cobaan pasti beda-beda. Aku selalu berusaha menghargai proses orang lain (insya allah) karena aku tahu, sebuah proses itu memang agak sulit, meskipun sulit atau mudah itu relatif, tapi aku selalu meyakini semuanya ada prosesnya dan semuanya tidak ada yang sia-sia, jika kamu belum menemukan hikmahnya sekarang, mungkin nanti.

satu lagi, 

"Jangan pernah remehkan siapapun dan kapanpun karena kamu tidak pernah tahu di masa yang akan datang seberapa besar seseorang itu berpengaruh terhadap kehidupanmu" :)

belajar menghargai satu sama lain ya, teman :) #mengingatkandirisendirijuga 


Sabtu, 07 Juli 2018



"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya“

Sebuah kalimat dari firman Allah yang membuat aku selalu bangkit lagi ketika aku akan menyerah, namun kali ini rasanya seperti harus melalui lautan air mata di hati ini sendiri. Masih sanggupkah?


Jumat, 22 Juni 2018



"Ketika mundur menjadi sebuah pilihan yang terlalu jauh untuk dipilih karena sudah terlanjur terlalu jauh maju. Lalu, mana yang harus kita pilih?"

Kebahagiaan Milik Bersama




Mungkin ini bukan kali pertama seorang teman "sold out",
Mungkin ini juga bukan kali pertama aku menghadiri sebuah kondangan.

Beda cerita kali ini.
Seorang sahabatku sudah menikah bersama kekasihnya selama ini (yang sudah bertahun-tahun),
kami berlima berpegian dari Malang, merencenakan dari jauh-jauh hari untuk meliburkan diri dari pekerjaan.

Dua hari memang singkat, namun kebersamaan singkat rasanya merefresh segala kesuntukan,
ditambah lagi seorang sahabatku sedang bahagia setengah mati, hahaha.

Dua hari ini memang sederhana, lawang sewu khas Kota Semarang memang tidak sempat untuk kita kunjungi, namun hati ini sudah bahagia setengah mati, hahaha.



Nad, dari lubuk hatiku yang paling dalam.
Terimakasih sudah menjadi sahabatku selama ini,
dan mempercayai kami menjadi bridesmaid-mu di hari bahagiamu,

Nad, dari lubuk hatiku yang paling dalam,
Aku mengucapkan terimakasih juga sudah memberikan kita ruang untuk berkumpul,
tanpa mengingat berisiknya dunia pekerjaan,
tanpa mengingat bahwa hari esok harus kembali ke realita,
kita bisa bahagia bersama karenamu, di dua hari singkat ini.

Lelah, namun kebahagiaanmu begitu menular ke seluruh aliran darahku.
Senyum-mu, tawa kita semua, mengobati rasa lelah yang sudah sampai ke tulang-tulang,
Pertemuan kita mengobati kesuntukan yang sudah lama terpendam.

Bahagia terus ya nad!
Tunggu kami, menyusul satu-satu dan memberikan ruang lagi untuk kita semua berkumpul lagi.
AAMIIN!







Dari yang selalu menyayangimu



Atikah Nadhifah Fahmi

Kamis, 31 Mei 2018

Berdiri dengan Kakimu Sendiri

Yang perlu kamu ingat, dunia ini sudah tak lagi sama.
Dunia ini berbeda dengan duniamu yang dulu.
Mereka membutuhkan kemandirian,
Mereka menuntut kamu untuk berdiri dengan kakimu sendiri,

Boleh sedikit berharap dengan bantuan tangan, namun jangan terlalu berharap.
Karena jika terlalu berharap, ujungnya pun kecewa.
Apalagi berharap pada manusia.

Semangat ini baru awal dari dunia sebenarnya.

Rabu, 21 Maret 2018

Percayalah,
pasti ada alasan,
yang aku tahu, jika semuanya selalu di nikmati,
meskipun harus menangis meraung-raung, saat ini
meskipun harus sakit punggung, saat ini
meskipun si otak terus berteriak-teriak lelah setiap hari,
bahkan meskipun seperti hatimu terkikis setiap hari,
nantinya pasti berakhir dengan senyuman.

entah hal itu karena senyum dari kebijakan hatimu,
atau karena semuanya seperti keinginanmu,

Lelah sekarang tak apa, agar selalu menghargai sebuah usaha
Seperti habis waktu sekarang tak apa, agar selalu menghargai setiap pertemuan

Jika hatimu seperti terkikis, lepaskan
meskipun aku tahu, susah ya?
memang

tapi ingat...

senyum itu akan datang, pada akhirnya, di waktu yang tepat.

Sabar ya.

Teruntuk Sang Pelangi

Katanya pelangi akan datang setelah hujan,
Bila katanya akan selalu menjadi katanya,
Bolehkan aku memastikan?

Apakah dia adalah pelangi yang datang setelah hujan?


Dari


Wanita Penikmat Petricor
di musim hujan yang akan segera usai

Sabtu, 10 Februari 2018



"Nikmati apa yang ada saat ini, usahakan apa yang bisa kamu usahakan, lakukan apa yang ingin kamu lakukan dengan sepenuh hati. Karena mungkin suatu saat, masa-masa ini adalah masa-masa yang akan kita rindukan. Kita tidak pernah tahu" - Aku, 2018


Iya kan? :)

Jumat, 19 Januari 2018

Salam Rindu

Sudah hampir 3 bulan aku terjun ke dunia kerja, dunia kerja itu bener-bener dunia yang berbeda dari yang aku tau. Kita bisa melihat orang baik dan orang yang tidak baik dalam satu waktu. Kita pun gak bisa seenaknya memposisikan diri kita, apalagi aku pendatang baru. Mungkin saat ini cukup jadi pendengar yang baik dulu. :)

Masa transisi memang masa yang paling sulit, bagiku, selalu.

Kembali lagi ke beberapa waktu lalu, ternyata masa-masa kuliah adalah masa-masa terbaik bagiku, disana susah seneng bareng, gandengan tangan beneran, keluh kesah bersama, berdiri dengan kakinya sendiri-sendiri tapi bergandengan erat, tidak lepas, dan selalu jalan bersama.



Rindu itu pasti,
Kenangan selalu ada di hati,
Kalian adalah manusia-manusia baik yang dikirim Allah,
adalah sebuah anugerah yang tidak pernah berhenti aku syukuri.

Sekarang di Malang hujan,
Di kamar ini juga hujan,
Aku akan selalu inget gimana gelisahku tentang kamar bocorku di Solo,
dan kalian yang selalu menenangkan dengan lelucon yang membuat aku bahagia.
Kalian the best :')

Aku gak bakal pernah lupa, gimana rasanya bahagia campur aduk sedih waktu sumpah apoteker,
aku gak bakal pernah lupa, gimana rasanya lelah seneng bareng kalian,
aku gak pernah lupa tertawa karena kalian,
aku gak bakal pernah lupa, setahun kita bersama,
setahun?
rasanya bukan kayak setahun, rasanya kayak kita udah sahabatan bertahun-tahun.

Aku kangen kalian,
Aku rindu kalian,
aku pengen peluk kalian,

Meskipun kita sudah beda kota semua, yang aku minta adalah satu.
Jangan pernah pergi dan saling lupa,
karena ini cuma masalah waktu dan jarak,



Semoga Allah membantu kita untuk menjaga tali persahabatan yang sudah kita buat setahun ini. 
Aku sayang kalian.

Salam rindu yang tak pernah habis


dari Atikah Nadhifah Fahmi yang cengeng.

Kamis, 18 Januari 2018


Pada akhirnya menulis menjadi sesuatu hal yang sulit,
Iya, jika kita tidak mau jujur kepada diri sendiri.
Karena menulis itu kejujuran, 
datangnya dari dalam hati,
jika aku tidak bisa jujur kali ini, 
aku juga tidak bisa menulis apapun tentang ini.

Selasa, 09 Januari 2018


“Jadilah wanita yang menginspirasi, bukan wanita yang suka di puji, bukan pula wanita yang menebar sensasi, dan bukan pula wanita yang sibuk mempercantik diri”
(Imam Al-Ghazali)

Large Yellow Polka Dot Pointer
by ANF