Bahagia itu sederhana :)
Iya sesederhana aku suka sama masakan bikinannya mamaku, sesederhana aku mbikin telur ceplok, sesederhana aku memahami kimia organik yang susah dipahami [padahal gak sederhana, believe me! Gak sederhana, tapi semoga setelah aku nulis ini jadi sederhana beneran. Aamiin deh :3 ], dan satu lagi, sesederhana melihat dia tersenyum. Hahaha.
Manusia itu dilahirkan emang untuk memilih kok, buktinya setiap kali ujian kita di suguhi 5 pilihan, dan kita harus bener-bener milih satu diantara mereka, bener-bener harus milih, harus! HARUS! ditegesin biar keren. :(
padahal kan... padahal kan itu.... pilihan yang sulit :( *apasih
Kalo kita memang diharuskan untuk memilih, tidak memilih itu seharusnya juga termasuk pilihan kan? #quotesekilas (insp by benzbara)
Kembali ke tadi, aku bilang manusia dilahirkan memang untuk memilih, ya memilih dalam hidupnya, pilihannya cuma dua kok, yaitu memilih untuk bahagia atau memilih untuk galau :) *backsound jangan menyerah demasip*
Hahaha, dan pastinya aku memilih bahagia. Ya, aku tau, kamu kamu semua, semua orang di dunia ini, di jagad raya, di alam semesta ini, dan di dimensi relatif ini pasti lebih memilih bahagia! (yaiyalah, sapa juga mau galau), tapi kebanyakan praktek galau tuh, yakan yakan, iya banyak yang praktek galau dengan numpang curhat retweet tweet-tweet yang begitu :p
Aku belajar banyak hal dari semua yang terjadi sama aku akhir-akhir ini, gak semua hal yang kita pengen itu bisa tercapai, dan setelah gak tercapai kita harus sedih gitu? terus mewek? terus nangis tiap malem sampe mata bengep? Terus kayang? Terus push up? Lembar barbel ke muka orang gitu? Terus main pisau? motong wortel?! terus pas ditanyain kenapa malah gak bisa njawab eh malah keluar air mata terus keluar suara hik-hik-hik, dan gak bisa ngomong. Harus gitu? Harus banget? Hah. Melek dong gaeees. *sok asik*
Life must go on kalik. :))
Rasanya malah aku lebih bahagia sekarang, walaupun kadang ada rasa-rasa seliweran yangnyebelinbangetmungkinitugangguansetankaliya *baca ta'awudz* yang bisa munculin otak sok tau, otak beprasangka, dan sok nebak-nebak atau bahkan terbesit rasa sebel terselubung hahaha. (Seketika jadi antagonis) *zoom in* *zoom out* *melotot*
Yang terpenting adalah aku cukup bisa ngeliat senyumnya, lucu-lucuannya, terus aku bisa ketawa. Itu cukup. Ya, untuk sekarang ini cukup. Sudah cukup bisa senyum juga, karena senyum itu menular :)
Terimakasih :)
Hidup itu cuma sekali, masa mau di buat galau muluk si gaesss? Dibuat bahagia dan seneng itu lebih enak kalik, gak capek :))
Ayok sekarang pada senyum dong, kayak aku ;;) :) *kedip-kedip*
Lagian ya, kalo galau muluk itu ya, yakin deh, percaya sama akuhhhh. Galau gak pernah ada habisnyaaahhh!!!!! ;)
Galau is never enough :p
karena kayaknya galau itu sifatnya nagih, ada nikotinnya kali ya, jadi gak bakal pernah cukup. Stop merokok! Merdeka! Ah entahlah, udah geje nih. Hahaha. Bye!