Kamis, 28 Desember 2017




Ketika menyayangi memiliki tanggung jawab untuk menyimpan rasa rindu, kita hanya bisa menunggu kapan akan bertemu (lagi)


Selasa, 19 Desember 2017

Belajar Mendengarkan

Mendengarkan itu lebih sulit daripada berbicara, contoh kecilnya adalah ketika ada seseorang didepan berbicara, tidak sedikit orang tetap berbicara sendiri di belakang, kan? Memang, kita juga butuh berpendapat dan menanggapi, tetapi kita harus tahu waktu "kapan kita harus mendengarkan dan kapan kita harus berbicara".

Rasanya tidak enak kan kalau berbicara tapi tidak didengarkan? Jadi kita harus memperlakukan orang lain seperti kita ingin di perlakukan.

"dengarkanlah dahulu dan ketika sudah waktunya berbicaralah"

Memberi kesempatan berbicara kepada orang lain, bisa saja membuat orang itu bahagia. Membuatnya merasa didengarkan juga membuatnya bahagia.
Begitupun juga dengan kita, enak kan kalo didengarkan dengan seksama?

Selamat Pagi!

Senin, 18 Desember 2017

Salam dari 18 September 2017

Hei permenkaret,

Kamu dapat salam dari 18 September 2017

“Allah selalu punya cara untukmu belajar tentang kehidupan.  Jangan pernah lelah berjuang.”

Apapun yang terjadi sekarang, sekalipun kamu belum mengerti maknanya, tetap jalani dengan hatimu dan menggunakan otakmu. 

Selasa, 28 November 2017

Sandiwara

Sore ini hujan tanpa perasaan,
dia tidak datang,
lupa pengharapan,
mengabaikan janji,
menaburkan suara-suara manis

Sepi tapi tidak sendiri,
sendiri tapi bersuara,
membisu tak pernah dosa,
ruang "itu" harus dihargai,
namun tidak selamanya membisu,
hanya butuh waktu

Seperti memiliki dua pribadi,
tapi bukan itu maksudnya,
hanya saja zona nyaman membuat semuanya berbeda,
mencari jati diri tak pernah henti,
entah sampai kapan

Minggu, 29 Oktober 2017

Surat Untuk Para Kesayangan

Lagi-lagi perpisahan, lagi-lagi perpisahan. Untuk menjadi orang dewasa ternyata kita harus belajar bagaimana rasanya perpisahan berkali-kali.

Kita tidak bisa menyalahkan waktu, jarak, sebuah tragedi, atau bahkan orang yang terlibat. Karena bagaimana pun memorinya, kenangannya, kita tetap harus melanjutkan hidup masing-masing, kan?

Kita udah sampai di fase ini, berpisah karena sama-sama lulus, sudah sumpah apoteker, dan kembali ke kampung halaman atau malah ada yang merantau lagi. 

Setahun ini seperti singkat namun padat, tahu gak kenapa? Setahun sama kalian aku merasa semua kenangan seperti diukir pelan-pelan, rasanya gak ingin satu detik pun terlewat tanpa kalian. 

Aku selalu bersyukur diberikan sahabat-sahabat baik banget dan yang mengerti bagaimana aku. Kalian benar-benar rezeki yang Allah berikan tiada henti, setiap harinya.

Ketika ada sebuah pertemuan, kita sadar bahwa pada akhirnya kita berpisah juga, tapi aku gak pernah membayangkan sesedih ini, aku kayak orang patah hati yang nangis tiada henti di dalam kereta, semakin menjauh dari kota kita, kota Surakarta.

Biarlah jalan duwet yang bergeronjal itu menjadi saksi bagaimana motor-motor kita melewatinya berkali-kali, biarlah bu kos melon dan pak sarjono menjadi saksi hidup bagaimana kita selalu bersama, sudut-sudut kamar kita pun biarkan mereka merekam apa aja yang kita lakukan, setiap saat dan setiap waktu. Biarkan tempat-tempat itu memiliki tanggung jawabnya masing-masing untuk menyimpan kenangan kita ya? Boleh ya?

Sepertinya hampir tidak ada sudut surakarta tanpa ada kalian, karena kita mendatanginya selalu bersama-sama dan setelah diskusi yang lama (pastinya! haha).

Sebuah pernyataan simple kayak "mau makan apa rek?", rasanya jadi sebuah pertanyaan yang sulit melebihi pertanyaan waktu kompre, melemparkan ke yang lain untuk mikir mau makan apa. Pasti kalo ditanya mamaku mau makan apa, aku jadi inget kalian, terus nangis lagi deh. Padahal cuma sekedar "mau makan apa", hehehe :")

Setauku perpisahan tak pernah seberat ini karena seperti yang kalian tahu setahun kemaren bener-bener pertama kalinya aku ngekos, bagiku kalianlah adalah keluargaku di Solo, jadi rasanya bener-bener kayak kehilangan sesuatu yang berharga di hati. 

Kalo aja soto seger samping kampus bisa denger semuanya pasti tahu apa aja obrolan kita, kalo aja aspal parkiran kampus bisa cemburu pasti mereka cemburu sama bagian depan karena kita cuma mau parkir disitu. Kalo aja tangga kampus bisa merasakan kehadiran kita pasti dia tahu bagaimana kita mengeluh setiap naik satu anak tangga. Kalo aja mading sebelah kantor bu agustin bisa ngerekam kelakukan kita pasti dia udah lapor sama bu agustin bagaimana kita ngomel-ngomel sendiri.

Aku sampe gak bisa mendeskripsikan setiap sudut kota Solo karena rasanya semuanya  tentang kalian. 

Semoga kita tetap bisa selalu cerita sampai kapanpun itu, tanpa ada rasa canggung dan malu (seperti kata thira). Semoga kita masih bisa berebutan cerita satu sama lain, semoga kita yang sekarang, rasanya akan tetap sama ya, di kita yang di masa depan. Semoga kalian yang aku kenal tetaplah seperti ini.

Jangan pernah menyalahkan satu sama lain ketika ada salah satu dari kita tidak bisa bertemu karena aku yakin bukan karena diri kita yang tidak ingin bertemu, pasti karena hal lain.

Jangan pernah lupa sama pak sate-nya pipit, jangan pernah lupa sama nurhida yang banyak hewannya, jangan pernah lupa sama wisma santri awal dimana kita punya kenangan, jangan pernah lupa bahwa kita selalu berjuang bersama sampe bisa sumpah apoteker. Jangan pernah lupain setiap hal yang sudah kita lakuin bersama ya? Biarlah kita mengingat sampai energi kita habis untuk mengingat, biarkan kita menyimpan memori ini sampai kita titipkan cerita ini ke anak cucu kita, sampai rambut kita susah dicari mana yang warna hitam karena sudah putih semua. 

Apapun yang terjadi di masa depan nanti, tidak ada sedetik pun yang aku sesali ketika bersama kalian. Aku sayang kalian dengan sepenuh hatiku. Semoga Allah selalu menjaga tali persahabatan kita sampai ajal yang memisahkan kita Aaamiiiin. 



Yang sudah merindukan kalian


Atikah Nadhifah Fahmi

Di dalam sebuah kereta menuju malang, 07.28, Mutiara Selatan.

Senin, 02 Oktober 2017



Menghargai kenangan untuk tertawa karenanya, entah karena mengingat betapa bodohnya atau betapa bahagianya.

Kamis, 01 Juni 2017

Selamat Ulang Tahun Ksatriaku


Selamat ulangtahun ksatria dalam kerajaan khayalanku.

Bagiku, abi adalah ksatriaku dari dulu.

Bagiku, abi adalah pembelaku dan penyelamatku.

Bagiku, abi adalah segala-galanya.

Suatu hari nanti tangan beliu akan menggenggam tangan seorang pria, mengucapkan akad yang nantinya ditirukan oleh pria itu untuk menjalin sebuah sunnah Allah. Aku tidak pernah tahu bagaimana perasaanku saat itu.

Selamat ulang tahun, abiku. Cintaku tak pernah habis untukmu, selalu sama aku ya bi, jangan pernah tinggalin aku. Panjang umur ya bi, sehat selalu.

With love

Difa

Rabu, 24 Mei 2017


Dalam hidup kamu akan mendapatkan banyak hal yang tak terduga,
Tenang.
Allah sedang membantumu membuat kerangka berpikir dan akar-akar yang indah di dalam otakmu.
Indah bukan?

Kamis, 27 April 2017

Memanusiakan Dia

Aku tidak pernah suka kehilangan, tidak pernah.
aku juga tidak pernah suka kata "pergi"
tapi aku bisa apa?

Setelah berminggu-minggu, bahkan sebulan.
gak ada perubahan sedikit pun.

tapi hal ini membuat aku sadar, bahwa ketika kita menyayangi sesuatu cukup sewajarnya saja.
mungkin aku yang terlalu memanusiakan dia, tapi la gimana?
la wong aku sayang kok.

Setelah aku tinggal merantau, aku kadang membohongi diriku sendiri,
bahwa dia tetap sama seperti dulu,
karena bagiku, dia tetep sama.
tapi setiap aku pulang dia bener-bener jadi dia yang dulu kok,
cuma ada hawa yang beda aja.

Kangen? Iya banget.

Dia kangen aku gak ya? kenapa dia gak pengen pulang ke rumah ya?
atau dia udah nemuin majikan barunya?
seharusnya aku gak nunda buat naruh nomer hape di kalungnya :')
setidaknya yang nemuin tahu dikembalikan ke siapa....

Kadang karena terlalu sebel, denger namanya aja bener-bener nyebelin.

Setiap aku pulang ke rumah, aku berharap dia tiba-tiba pulang,
tiba-tiba datang,
tapi nyatanya gak pernah ada.

Hei kucingku sayang, goofy yang malang, kapan kamu pulang...

Selasa, 11 April 2017



"Menjadi pemilih itu tidak dosa karena untuk menjadi baik pun, kita juga memilih" 

-Aku

Senin, 20 Maret 2017

Kosong

ada yang sengaja dipertemukan untuk belajar,
ada yang sengaja dipertemukan untuk mengikhlaskan,
ada yang sengaja dipertemukan untuk mempertemukan yang lain,
ada yang sengaja dipertemukan untuk ditinggalkan.

Kesengajaan atau ketidak sengajaan itu cuma liku-liku kehidupan,
Tak ada yang tidak sengaja di dunia ini,
karena pada nyatanya semua sudah di tulis di langit sana,
tinggal kita saja yang berusaha menemukan liku-liku itu, mencarinya,
mengusahakannya, menghampiriya, mendatanginya.

Terkadang hati ini berat menerima,
tapi apa daya,
semuanya sudah tertulis disana,
dengan siapa,
kapan,
dan dimana.

semua sudah tertulis jelas kan?

kita saja yang harus tetap berusaha dan memperbaiki diri sekuat tenaga.
lalu, sekarang aku sedang apa?

Selasa, 14 Maret 2017

Berjuang Harus Sebegininya?

"Apakah berjuang harus sebegininya? Kenapa harus begitu?"

Iya, memang harus sebegininya karena berjuang yang sebenar-benarnya memang membutuhkan proses panjang yang menguras otak, tenaga, dan waktu. Supaya menjadi cerita suatu hari kelak. 

satu lagi, berjuang itu juga melibatkan hati dan dia butuh satu kunci,

Yaitu Ikhlas.

Selamat berjuang teman-teman yang di landa ujian bertubi-tubi. Ujian hidup atau ujian kuliah pun. :p

Selasa, 28 Februari 2017

Tulisan Terakhir di Bulan Febuari

Postingan ini biarlah jadi postingan terakhir di bulan Febuari 2017. Bulan yang penuh kejutan, bulan yang senyuman pun gak pernah lepas dari wajahku hihi.

Semua orang disekitarku pasti tahu betapa mudahnya aku bahagia, hihi. Emmm, contoh kecilnya ketika aku marah sama masku, dengan mudahnya aku jadi gak marah sama dia karena tiba-tiba dibeliin kebab kesukaanku, wkwk. Atau contoh lainnya, mungkin waktu hatiku lagi kalut, cuma dengan satu kata simple, aku bisa tiba-tiba bahagia. Bahkan kadang aku gak tau apa alasanku tiba-tiba bahagia karena banyak hal yang adaaaa aja bikin aku senyum seharian dan bahagia terus hihi.

Aku pernah bilang, kalo aku suka banget sama ucapan karena bagiku tulisan itu menggambarkan kejujuran hati, dan aku suka sama ucapan, terkhusus lagi kartu ucapan. Kalo orang-orang bisa nangis dengan nonton film sedih, aku dengan baca sesuatu aja bisa ikut terbawa arus mengharukan dan bisa nangis sendiri wkwk.

Betapa bahagianya aku dari kemarin-kemarin, sampe rasanya kepengen terbang dan senyum-senyum terus. Alhamdulillah, aku bersyukur banget punya sahabat-sahabat yang bener-bener baik dan tulus. Aku sayang sama mereka.

Bagaimana mereka selalu membuat aku merasa disayangin sama mereka.

betapa beruntungnya aku punya mereka semua. hihi.

Cara menyampaikan rasa sayang mereka yang gak pernah di duga-duga. Bersyukurnya lagi, ketika aku tahu harus ldr sama sahabat-sahabatku (sedih pastinya), eh di Solo ketemu sama sahabat-sahabat baru yang juga tulusnya, masya allah, baik-baiknya, bikin sayangku gak pernah habis buat mereka, insya allah, aamiin. Aku selalu bersyukur, Allah menitipkan aku ke orang-orang yang baik.

Alhamdulillah. Betapa bahagianya aku kemaren dikasih kejutan sama mereka, sayang banget sama mereka. :)

Gak kerasa aku udah hampir setengah tahun merantau di Solo ini, udah hampir setengah tahun juga aku kuliah profesi disini. Pastinya begitu banyak pelajaran yang aku dapet, banyak hal baru yang aku dapat, dan pastinya banyak memori-memori lucu yang gak bakal aku lupain, disini.

Memori-memori lucu dari yang nggilani, sedih, bahkan sampe yang ketawa sampai perut kaku pun gak pernah habis buat aku ceritain satu-satu.

Disini aku belajar ngelihat karakter-karakter baru,
ada yang anaknya mandiri tapi ternyata punya sisi manja yang tersembunyi,
ada juga yang selalu positif dari setiap katanya membuat aku merasa ditegur dan tersadar,
ada yang sosoknya misterius, sudah sekuat tenaga untuk aku pahami, tapi masih susah juga,
ada yang jiwanya keras tapi hatinya lebih lembut dari yang lainnya dan yang paling peduli,
ada yang jiwa menolongnya tinggi, tanpa pamrih, dan itu selalu mengagumkan,
ada juga yang punya sisi menyebalkan untuk menguji kesabaran,
ada juga yang rajinnya selalu membuatku terkagum.

ada juga yang sangat sopan, membuat aku merasa bahagia sendiri melihatnya hihi.
ada juga yang ketika aku melihat dia seperti berkaca bahwa itulah diriku,
ada juga yang tidak pernah berhenti membicarakan orang lain, tanpa instropeksi.
.
.
dan masih banyak lagi.

ada yang positif dan ada yang negatif (jelas), tapi semuanya bisa dimaknai sesuai kehendak diri masing-masing.

Anggep saja jika hal itu buruk, hindari sifat itu, jangan membenci orangnya.
jika hal itu baik, coba praktikkan kepada dirimu, dan perbaiki menjadi lebih baik lagi.

Belajar itu bukan sesuatu yang kamu dapetnya di perkuliahan saja, tapi belajar itu juga tentang kehidupan, tentang bagaimana kamu bertahan di dunia yang keras ini. ehehe.

Semangat. Terimakasih febuariku yang membahagiakan :)

Sempilan foto yang (secuil) menggambarkan kebahagiaanku febuari ini karena dengan foto dan tulisan aja kayaknya kurang bisa menggambarkan betapa bahagianya aku hihi!


Tahun ini aku harus long distance relationship sama mereka hihi. Tapi jarak cuma jadi jarak tanpa mengurangi rasa sayangku ke kalian. Kalian itu ajaib, meskipun ada jarak, kalian tetep aja selalu bikin aku bahagia setiap saat. Gimana kalian ngucapin ulangtahun ke aku, gimana kalian neghibur aku yang lagi kalut, gimana ekspresi kalian ketika dengerin ceritaku lewat video call, kalian yang gak pernah bosen nerima voice note-ku yang suka cerita hal-hal yang gak penting, kalian yang aku tanyakin pendapat dari suatu yang gak penting juga wkwk. Aku beruntung punya kalian hihi. Oh iya ditambah lagi, kemaren pulang-pulang dari kampus ada sekotak kado dari kalian dan how sweet! aku suka banget sama ucapannya dan kadonya :')


Profesi apoteker yang menyatukan kita, dari jaman belajar bareng dan nginep 1 minggu di wisma buat masuk ke Profesi Apoteker UMS, sama-sama keterima, dan akhirnya bareng sama kalian terus. Kalian itu unik mbuat aku gak pernah bosen ketemu kalian, di kampus ketemu, makan ketemu, di kos ketemu, belajar bareng ketemu, main ketemu, dan dimana-mana ketemu. Betapa bahagianya aku hari itu, rasanya pengen katongin kalian terus aku peluk erat-erat biar gak lepas, hihi. Aku sayang kalian. Sahabat-sahabat baru yang membuatku selalu bahagia dan pastinya yang selalu dengerin aja aku cerita tiada henti, sedih atau seneng, ehehe.

How lucky i am :')

Alhamdulillah dipertemukan sama orang-orang hebat dan tulus kayak mereka.


"Bestfriends are the most important ingredient in this recipe of life" 

With all my heart


Atikah Nadhifah

Senin, 20 Februari 2017

Happy Birthday Atikah

20 Febuari 2017

Tambah tua ya?

Umur itu ibarat kita makan ice cream cone,
lama kelamaan ketika kita makan akan sampe ujung juga,
dan pada akhirnya ice cream itu habis.

karena nyatanya umur itu berkurang bukan bertambah.

but, Happy Birthday to me! hihi

Hari ini aku bahagia banget, I don't know why, tapi aku orangnya mudah banget bahagia,
diucapin, terus didoain.
Kedua hal itu udah lebih dari cukup untuk mbuat aku bahagia! hihi

Bagiku, doa itu kado paling lucu dan manis,
karena (menurutku) ketika orang itu menuliskan doa,
atau mengucapkannya,
setiap huruf dan setiap katanya,
dia memikirkan kita.

Hihi. Itulah kenapa dengan segelintir doa,
aku bahagiaaaaaaaaaaaaaaa sekali.

Terimakasih semuanya!

Semoga doa baik kalian kembali lagi ke kalian, 
Love you.

Salam sayang

Atikah Nadhifah

Sabtu, 18 Februari 2017

Pecinta Pagi Hari

Aku mengagumi bagaimana matahari menunjukkan cintanya kepada bumi,
Sang Matahari selalu tepat waktu dan selalu datang,
dan dia tak seperti hujan,
yang kadang datang dan kadang pergi.

Matahari yang begitu setia kepada bumi,
memberikan kehangatan tubuhnya kepada bumi,
memberikan cahaya terangnya kepada bumi yang gelap semalam,
memberikan ketepatan waktunya setiap hari.

tanpa diberitahu,
aku tahu bagaimana matahari begitu mencintai bumi

semoga matahari-kita segera menerangi gelap-kita semalam ya.

itulah kenapa pagi hari begitu menyejukkan,
karena kita merasakan kekuatan cinta matahari kepada bumi.



Salam Hangat


Pecinta Pagi Hari

Kamis, 16 Februari 2017



"Berbuat baik adalah ketulusan, panggilan dari hati tanpa peduli tentang kerelatifan" - Aku

No matter what they say. Just do it with your heart and keep be kind. 

Jadi. Lakukan kebaikan itu dari hatimu, mau orang bilang apa kek terserah. Karena kebaikan itu untuk kesehatan hati dan lingkunganmu.

Lingkungan?

Iya.

Karena kebaikanmu menentukan siapa saja orang yang akan ada di sekitarmu. Sebuah kebaikan pasti akan membawa kebaikan lainnya. Just be kind.

#NoteToMySelf
#MasihBelajar

Rabu, 08 Februari 2017

Pluviophile

(n) a lover of rain; someone who finds joy and peace of mind during rainy days

Seperti seseorang pluviophile yang menantikan hujan,
menunggu petrichor merasuki lubang-lubang hidung mereka,
tenggelam dalam ketenangan,
menikmati suara rintik hujan.

Hujan itu sang penyimpan memori,
setiap butir-butir yang jatuh ke bumi menyimpan satu kenangan untuk setiap orang,
bagaimana si hujan menyimpan memori-memori itu dengan kuat,
mempertahankan kenangan agar tidak keluar dari ruang butiran air.

siapa yang tidak menyukainya? siapa yang akan menyia-nyiakannya?

seorang pluviophile bukan seseorang yang tenggelam dalam kenangan,
ia menghargai setiap kenangan yang disimpan oleh butir hujan,
tapi lucunya butir hujan tidak hanya membawa butir kenangan,
sekarang ia membawa butir-butir pesan juga,

butir-butir pesan yang memiliki sebuah ritme,
ritme kehidupan,
ritme yang menyejukkan,
ritme yang diberikan secara sengaja,
ritme yang tidak pernah membosankan.

Menikmati ritme yang (mungkin) sengaja diberikan perlahan, tetap menyenangkan.
karena mungkin saja kan, ritme ini adalah ritme terakhir yang Kau berikan sebagai petunjuk sebuah 'lagu' kebahagiaan.

Hujan, bisa jadi sebuah petunjuk ritme 'kehidupan' di masa depan.


Kamis, 02 Februari 2017


"Cinta tak dimusuhi agama, tak dilarang dalam syariat. Cinta adalah urusan hati, sementara hati adalah urusan Ilahi. Cinta bukan dosa, ia adalah fitrah manusia. Yang harus kita lakukan adalah mengendalikan anggota tubuh kita agar tidak terperosok ke dalam hal-hal yang diharamkannya."

(Ibnu Hazm Al-Andalusy)

Rabu, 01 Februari 2017

Rindu Rumah

Aku suka awan, sama seperti aku menyukai langit
Aku suka awan, sama seperti aku menyukai bau hujan,
Aku suka awan, entah dia mendung atau putih terang benderang.

Aku suka awan yang menyimpan warna-warna itu,
Warna-warna cantik yang menyelimuti keindahan langit,
Warna-warna yang melambangkan akan selalu ada yang baru untuk setiap harinya,
Warna-warna yang tak pernah bosan menjelaskan betapa indahnya ciptaan-Nya.

Mereka tetaplah awan dan langit,
Mereka tetaplah setumpuk kapas empuk dan hamparan biru yang sangat luas,
Tetapi langit tak pernah memberikan warna yang sama setiap harinya,
Seperti halnya soal rasa, 
Rasa cinta kepada keluargamu tidak akan pernah berubah, 
Rasa itu tetap namanya cinta,
Tetapi kamu akan selalu merasakan jatuh cinta yang berbeda setiap harinya. Indah, bukan?

Keluarga, satu kata yang sempurna mendefinisikan cinta sesungguhnya, setelah Allah dan Rasul-Nya.

Keluarga, tempat kembali pulang untuk melupakan lelah. #RinduRumah

Oh. Hai febuari, semoga bulan ini penuh kenahagiaan ya 💕

Senin, 30 Januari 2017


"Kepercayaan itu seperti segelas air putih, sekali ia diberikan pewarna, dia akan berubah selamanya, tanpa toleransi"

Ekspektasi

Sang batu tak pernah berkata kepada air bahwa ia kesakitan jika terus dijatuhi olehnya,
Sang air juga tidak pernah tahu bahwa dia telah menyakiti batu yang setia menemaninya,
Angin, lumut, dan tanah-tanah gembur itu menjadi saksi bisu hubungan mereka berdua,
Pertanyaannya, bila semua itu sebenarnya adalah manusia.

Kamu yang mana?

Aku tidak ingin menjadi batu yang tidak bisa mengatakan bahwa sebenarnya ia kesakitan,
Aku juga tidak ingin menjadi air yang tanpa sadar menyakiti seseorangnya setiap saat,
Aku juga tidak mau menjadi angin yang menjadi pembawa beritaentah benar atau salah,

Bagaimana dengan lumut?

Lumut? Dia juga tidak pernah berani berbicara dengan batu, 
Bagaimana batu bisa percaya, jika dia hanya mendapatkan berita dari angin,

Lumut, jika aku jadi kamu, aku akan mengatakan hal ini kepada batu,

"Hei, meskipun kau berkali-kali disakiti oleh air, aku ada disini, lihatlah aku"

"Aku sudah tumbuh di tubuhmu sejak air menyakitimu, aku yang melindungimu."

tapi apakah kalian tahu yang dilakukan lumut?
Dia hanya diam membisu, tak berkutik sedikit pun,
layaknya batu (dalam arti sebenarnya)

Emmm, tapi aku cukup salut dengan lumut, setidaknya dia langsung bertidak,
sayangnya batu tak semudah itu mencerna maksud si lumut

Baiklah. Jika bukan lumut, bagaimana dengan tanah-tanah gembur?

Emm.
Terkadang dia tercampur lumpur,
bahkan aku tidak bisa membedakan antara lumpur dan tanah-tanah gembur, 
aku tidak terlalu memahami mereka

------

Mungkin aku terlalu berekspektasi terhadap sesuatu,
ekspektasi terlalu tinggi, bagiku tak pernah tak menghasilkan kekecewaan.

Seperti batu yang terlalu berekspektasi dicintai oleh air,
Seperti air yang berekspektasi bahwa dialah yang paling hebat mencintai,
Seperti angin yang berekspektasi bahwa dialah yang paling tahu,
Seperti lumut yang berekspektasi sang batu tahu tentang dirinya,
Seperti tanah-tanah gembur yang berekspektasi untuk aku pahami,

Mereka semua berekspektasi.

"kau boleh berekspektasi, tapi jangan terlalu besar jika kau hanya diam. Besarkan saja usahamu, bukan ekspektasimu"

boleh kok, kau boleh berekspektasi, tapi jangan lupa untuk tahu diri,
membandingkan ekspektasimu dengan usahamu.

Apakah sudah sebanding?

Sabtu, 28 Januari 2017



"Biarkanlah aku melayani hati kecilku, karena aku takut dia akan marah padaku, dan tidak mau memberitahuku lagi mana yang benar, mana yang salah"


Jumat, 27 Januari 2017

Rasa Sukanya Masih Sama, Selalu Sama


Now, I am in good mood on writing :)

Entah kenapa tadi hatiku tergerak buat baca postingan-postingan lama. Yap! itu udah 6 tahun lalu mungkin, tulisannya sih 2010, seingatku aku mulai nulis blog ini waktu kelas 1 sma, then apa yang aku rasain cobak?

Aku ketawa-ketawa sendiri, aku sampe mikir, "Ya Allah, seginikah aku? hahaha cerita segitu gak pentingnya aku tulis, tapi kok lucu ya?" 

Hahaha. Aku udah gak bisa deskripsiin gimana aku ketawa-ketawa sama senyum-senyum sendiri (kalian bisa coba deh, lihat dari postingan awal 2010 itu)

Makanya dulu orang-orang bilang cara nulisku kayak anak kecil. Well, Atikah yang sekarang udah berumur 22 tahun baca tulisannya yang di masa lalu, dan aku setuju.

Yak. Itu kayak anak kecil yang lagi cerita pengalamannya, tanpa tahu malu. Iya, tanpa tahu malu.

Mungkin waktu itu kepolosanku masih 100% kali ya, entah kenapa ngelihat komen-komen sahabatku (yang sampe sekarang pun masih keep contact) itu aja kerasa hawa masih polosnya, mungkin karena masih sahabatan awal-awal kali ya, jadi masih ada yang di empet (empet gilanya, hahaha)

Tapi, aku tidak pernah menyesali apa yang aku tulis. Aku bahagia setelah baca-baca diary lamaku, aku juga selalu bahagia baca-baca postingan blogku yang lama, baca komen-komennya, dan semuanya.

Aku kira dulu aku akan selalu jadi atikah yang kayak anak kecil, but i think that i have changed so much. Contoh kecil aja dari cara nulis, mungkin sekarang agak lebih gak jujur kali wkwk, maksudnya  kalo dulu tulis apa adanya yang ada di otak, gak tahu malu. Kalo sekarang, "ini yakin di post? post gak ya? jadiin draft aja deh", yang endingnya cuma berakhir di draft blog atau note hape :')

tapi mau bagaimana pun aku tetep suka nulis, rasa sukaku sama nulis masih sama kok kayak dulu, mungkin kalo sekarang rasa suka-nya udah terbagi sama yang lain, tapi tetep ada kok :)

Soalnya menulis itu obat, obat buat aku sendiri :)

Happy Holiday!

Rabu, 25 Januari 2017

Keputusan yang Kamu Pilih

Keputusan yang kamu pilih adalah sebuah hal tersulit yang sudah kamu lewati.
Jika kamu sudah memiliki sebuah keputusan, kamu adalah orang hebat,
setidaknya untuk dirimu sendiri,

Aku pernah berjuang mati-matian demi sesuatu yang aku inginkan,
Aku juga pernah berjuang hingga lupa mana siang dan mana malam,
Aku juga pernah berjuang tanpa mendengarkan nasihat orang-orang sekitar,
Aku pernah berjuang tanpa berpikir untuk gagal.

Sempat menyalahkan takdir?
iya. dulu.

Tapi jika diruntut satu persatu, jika tidak begini dan begitu,
mungkin diriku yang sekarang tidaklah ada,
mungkin diriku yang sekarang bukanlah atikah yang begini,
mungkin diriku yang sekarang ya bukanlah yang seperti ini.

Aku bersyukur bahwa untuk berhenti pada perjuanganku saat itu menjadi sebuah keputusanku,
jika tidak,
Aku yakin, aku tidak akan menuliskan tulisan ini,
dan aku tidak akan berada di kota ini, kota Solo.

"Badai"-ku saat itu kupikir adalah akhir dari cita-citaku,
bahkan aku berpikir, "kenapa harus aku? kenapa tidak dia? atau kenapa tidak mereka?"
(ternyata badai itu adalah langkah awal untukku)

tapi sekarang....

Aku selalu bersyukur, bahwa seseorang yang terkena badai itu adalah aku,

karena kata mamaku, "Allah tidak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan hamba-Nya"

berarti aku cukup kuat untuk menghadapi badai itu,
dan jadilah atikah yang sekarang ini.

Bagiku keputusan adalah sebuah hal yang istimewa,
karena dengan sebuah keputusan, alur cerita bisa saja berbeda,
iya.
Menjadi lebih asyik, seperti sekarang ini :)

#semogarajinnulisditahun2017ini

Senin, 23 Januari 2017

Happy Me

Aku terus berjalan kedepan,
akhir-akhir ini aku tidak pernah menoleh ke belakang,
Sama sekali.


tapi seketika aku menoleh,
Aku tersenyum,
.....bahagia

:)

Aku tahu ini bukan akhir cerita,
tapi setidaknya aku sudah melewati "jurang" itu,
meskipun aku tidak pernah tahu ada berapa jurang lagi didepan,
Aku akan tetap tersenyum,
Tersenyum lagi,
dan lagi :)

Karena setiap jurang, bahkan setiap langkah ini akan memiliki makna dan pelajaran.
Senyuman seperti ini akan jadi sebuah cerita asyik di sore hari, esok nanti! :)

Have a nice day, people! 

Minggu, 22 Januari 2017

Kartu-Kartu Mimpi

Mungkin dibanding para gadis yang suka bermimpi,
aku bisa dibilang seseorang yang lebih suka sekali bermimpi,

aku suka sekali menulis mimpi-mimpiku,
membayangkannya, merasakannya,
seolah-olah aku sudah berada di mimpi itu,
yang pada akhirnya membuat semangat-semangatku kembali,

ada masa dimana aku jenuh dan benar-benar gak mau lakuin apa-apa,
dan tulisan mimpi-mimpi itu adalah penyelamatku.
Aku gak tau, apakah itu worth it atau enggak,

tapi tulisan-tulisan itu selalu kayak manggil,

"hey tik! kalau kamu leyeh-leyeh sekarang, kapan ini jadi kenyataan?!"

Emang, kalo kata "mulai besok deh" itu gak bakalan berlaku.
Selalu aja "mulai besok deh" sampe tahun depan, tahun depan lagi,
gitu terus sampe tua.
nyesel deh!

Iya. Aku udah ngelewatin masa itu, jadi meskipun susah,
aku bener-bener nekan egoku, nekan nafsu malesku, nekan semua hal
untuk menghindari penyesalan.

Nyesel itu gak enak, rasanya lebih sakit daripada kecewa.
Pernah kecewa kan?

"Biarlah kartu-kartu mimpimu nanti yang berbicara kepada dunia tentang kesuksesanmu"
insya allah. Bismillah!

Oh iya, hai bulan Januari! #Akhirnyanulislagi
Large Yellow Polka Dot Pointer
by ANF