"takut mengecewakan orang lain"
hal pertama yang terlintas di benakku,
hal pertama yang muncul di pikiranku.
teringat ekspresi bahagia orang-orang terdekatku,
rasanya patah dan pecah berkeping-keping.
"hal itu dipikirkan nanti saja, sekarang pikirkan tentang kamu dulu", ujarnya.
aku menangis lagi, entah sudah berapa kali.
mengingat setiap suapan makan bergizi yang kusantap
dan mengatakan lirih, "ini buat kamu, nak"
bergetar hatiku,
mataku terasa panas,
berair.
mengingat segala kehati-hatianku.
takut melihat timbangan yang terus bergeser ke kanan,
kebingungan ingin tetap aktif tetapi raga ini begitu lelah,
berusaha untuk makan yang bergizi dan sehat
namun badan terasa ringkih untuk memasak.
belum kudengar detakmu,
kutunggu tiap minggu karena umurmu bertambah,
tak sabar menunggu waktu kontrol untuk mendengar detakmu,
tapi aku belum sempat mendengarnya.
---
berbagai memori terus terulang,
teringat jelas selepas dia shalat shubuh dari masjid.
"gimana hasilnya?", tanyanya
ada perasaan bahagia dan perasaan yang tidak bisa terdefinisikan,
kami berpelukan dan menangis terharu,
erat sekali dan begitu damai rasanya.
ada perasaan yang tidak bisa kujelaskan,
ada perasaan yang tidak pernah kurasakan sebelumnya,
kami berpelukan dan sujud syukur.
ingin segera mengabarkan kabar bahagia itu.
---
"jelas aja aku akhir-akhir ini sensitif sekali ya? gampang nangis", kataku.
dia tersenyum dan memelukku.
dan berbagai momen-momen sensitif gak masuk akal lainnya dan dia tetap bersabar,
terus bersabar.
terimakasih ya sayang.
---
berbagai memori kutanam dalam hati agar menjadi pupuk cinta kami.
aku melihat suatu hal dari suamiku yang tidak aku lihat sebelumnya,
rasa cintanya yang begitu dalam dan semakin dalam.
kasih sayangnya yang begitu tulus,
dan perhatiannya yang luar biasa.
ada berbagai rasa bersalah dalam hatiku,
atau rasa patah hati, mungkin?
dia terus menguatkanku dan menghiburku tanpa kenal lelah.
---
selalu ada hal baik dari setiap hal yang kita temui,
meskipun saat ini rasanya sedih, pasti ada hikmahnya.
bismillah terus besyukur dan insya allah selalu bersabar.
pasti ada makna,
pasti ada hikmah,
Allah Maha Baik,
Allah Maha Baik,
Allah Maha Baik.
---
Alhamdulillah kami sempat diberi titipan selama sembilan minggu,
bahagianya,
prosesnya,
pengorbanannya,
sakitnya,
bingungnya,
lelahnya,
harunya,
dan segala perasaan didalamnya
akan kutanam erat untuk pupuk cinta keluarga kami.
akan kujadikan pondasi-pondasi untuk kehidupan kami.
bismillah.
inilah pupuk-pupuk cinta yang tidak semua orang dapatkan,
bismillah akan membuat cinta ini semakin subur.
aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Big thanks for reading!