Laman

Senin, 31 Maret 2025

adaptasi.

masih berbeda rasanya setiap lebaran tidak pergi ke rumah kayk,
ini sudah lebaran kedua tanpa kayk,
rasa rindu itu masih persis sama dan tergambar jelas duduk bersama di meja makan,
bercanda tawa setelah shalat ied dengan berbagai topik di Watu Gilang,

"yang perlu kamu ingat adalah kamu bersyukur punya momen itu, bukan menyesal karena momen itu telah terlewat, tapi bersyukur memiliki momen-momen berharga itu", kata dia.

kupegang kata-kata itu karena mau bagaimana pun ini adalah rasa rindu yang tidak bisa lagi diobati,
memahami berbagai perasaan berbeda di setiap lebaran membuatku khawatir,
apakah momen ini akan bertahan atau momen selanjutnya akan berbeda lagi?

"setiap hal pasti ada momennya, segala perasaan itu valid, jadi nikmati setiap momennya karena bisa jadi momen ini tidak bisa terulang"

dengan kalimat itu rasanya jadi bisa menghargai setiap momen, tanpa perlu rasa khawatir.
karena daripada termakan rasa khawatir terhadap kondisi yang kita tidak tahu,
lebih baik menikmati momen yang ada, momen yang sekarang ini.

adaptasi.

setiap tahun adaptasi, setiap saat beradaptasi.
berbagai kondisi saat ini pasti membentukmu untuk menjadi bentuk terbaik versimu.
semangat terus bertumbuh dan terbentuk menjadi the best version of yourself.


jeda


 "kok rasanya aku kangen kerja ya, mas?", kataku kepadanya.

"coba pikirkan lagi yang kamu kangenin itu rutinitas kerjanya, temannya, atau apanya?", jawabnya lembut.

"gatau, rasanya kangen aja, tapi gatau perasaan kangen yang mana"

 dengan bijaknya ia memberikan kata-kata ajaibnya.

"itulah gunanya career break, sekarang tulis segala perasaan itu. Coba rasakan rasa rindu mana yang sebenarnya kamu maksud, rutinitas apa yang sebenarnya kamu inginkan, pokoknya apapun itu tulis aja dulu dan resapi, itulah gunanya jeda sebentar. Nanti kamu lama-lama tahu, sebenarnya perasaan apa yang kamu alami sekarang."

----------

scroll kebawah dan baru saja menemukan komen mengharukan dari salah satu teman kerjaku, tumpah air mataku.





oke sekarang aku paham, ternyata aku rindu teman-teman kerjaku


Senin, 17 Maret 2025

selamat tanggal tujuh belas

menapaki tanggal tujuh belas setiap bulannya,
tak terasa sudah tanggal tujuh belas keempat,
bangun dari mimpi panjangku,
rasanya seperti masih tidak nyata,
bahwa aku melewati tanggal tujuh belas dengan seseorang disampingku.

dia yang memelukku ketika aku menangis,
menghiburku saat aku bersedih,
membuatku tertawa bahagia,
memberi ruang nyaman disisinya,
menemaniku saat merindu kota kelahiranku dan seisinya,
mendengarkan setiap detik cerita tidak pentingku,

dan aku merasakan begitu menyenangkan dicintai sebegininya.

rasa yakin bahwa dia jodohku (saat sebelum akad), terjawab sudah semuanya

"ternyata inilah kenapa dia jodohku"

"ternyata inilah kenapa Allah memilihkan dia untukku"

"ternyata inilah kenapa hatiku begitu condong padanya, tak ada ragu sedikit pun"

"aku meminta pada Rabb-ku, Dia tidak mungkin salah memilihkan untukku"

kuucap kata-kata itu didalam hatiku setiap waktu,
begitu banyak nikmat yang tidak berhenti aku syukuri setiap waktu,
dia adalah rezeki yang tak ternilai harganya.

dibesarkan dari dua keluarga yang berbeda,
pasti,
pastinya memiliki banyak kebiasaan yang berbeda..

"menikah itu ta'aruf terpanjang dan ta'aruf sebenarnya", pesan kakak perempuanku yang menjodohkanku
kupegang kalimat itu erat ketika muncul perbedaan.
kuluaskan hatiku untuk menerima atau mengkomunikasikannya.

komunikasi.
membicarakan hal sulit dan hal mudah,
membicarakan hal penting dan bahkan tidak penting sekalipun
itu penting.

ternyata ia adalah puzzle yang hilang selama ini di hatiku,
ternyata aku berasal dari rusuknya
dan kuisi lagi di rongga dadanya seperti ia mengisi puzzle di hatiku.

tangki cintaku penuh setiap hari,
semoga selalu ada jalan dan cara untuk terus saling jatuh cinta, setiap harinya.


dari istrimu dengan penuh cinta
selamat tanggal tujuh belas!